AGAMA yang sempurna
بسم الله الرحمن الرحيم
بسم الله الرحمن الرحيم
Ø Apabilla anda ditanya apakah Islam telah sempurna ?
Ø
Maka katakanlah iya
jelas islam telah sempurna sejak diturunkannya Firman Allah ta’ala (terjemahnya): “… Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam
itu jadi agama bagimu...” (QS. Al-Maa’idah: 3) dan
dalam hadits, Salman Al-Faarisy radhiallaahu
‘anhu berkata, “Kaum musyrikin
berkata kepada kami, “Apakah Nabi kalian mengajarkan kepada kalian segala
sesuatu sampai tata cara buang air?” Maka (Salman) menjawab, “Benar, sungguh
beliau telah melarang kami menghadap ke kiblat ketika buang air besar atau
ketika buang air kecil, (melarang kami beristinjaa’ dengan tangan kanan,
(melarang kami beristinjaa’ kurang dari tiga batu atau kami beristinjaa’ dengan
kotoran atau tulang.” (HR. Muslim no. 262)
Ø Kemudian jika ditanyakan kepada anda apakah pantas diadakan
ibadah tambahan yang tidak pernah dilakukan oleh nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya?
Ø
Maka jawablah sangat tidak
pantas sebab Islam telah sempurna dan Allah ta’ala
berfirman: “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21) Dan di ayat yang
lain Allah ta’ala berfirman: (terjemahnya) “Katakanlah (Muhammad):
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”
(QS. Ali ‘Imran: 31), Dan juga Allah ta’ala berfirman:
(terjemahnya) “Hai orang-orang yang
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemerintah dan
ulama) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisaa’:
59) Juga firman Allah ta’ala: (terjemahnya) “Dan barangsiapa yang
menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan
jalan orang-orang mukmin
(para sahabat), Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS.
An-nisaa’: 115)
Dan dalam Hadits dari ummul mukminin ‘Aaisyah Radhiallaahu ‘anha berkata “Rasulullaah Shallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda “Siapa yang mengadakan (hal
baru) dalam urusan (agama) kami ini apa yang tidak termasuk darinya maka hal
itu tertolak.” (HR. Al-Bukhaary no. 2499) Dalam
Riwayat yang lain juga dari ‘Aaisyah Radhiallaahu
‘anha berkata: “Rasulullaah Shallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda “siapa
yang beramal (ibadah)dengan suatu amalan yang tidak ada atasnya perintah kami
maka hal itu tertolak” (HR. Muslim no. 3243).
Maka agama kita telah sempurna dan kita tidak membutuhkan ibadah yang tidak
pernah dicontohkan oleh Nabi Shollallohu
‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya rodhiallohu 'anhum.