📙 Soal dari Abu Zubair di tanjung pinang
Ana mau nanya juga
Bagaimana hukum sholat dalam keadaan sakit yg mana kemaluan d pasangi kateter untuk kencing, karena ketika kondisi d kateter kencing akan keluar tanpa terasa, karena khawatir pas sholat air seni akan keluar?
💐💐💐💐💐💐💐💐
Dan Allah telah berfirman :
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertaqwalah kalian kepada Allah semampu kalian.” (QS. At-Taghabun: 16).
Allah juga berfirman:
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani satu jiwa kecuali sesuai kemampuannya.” (QS. Al-Baqarah: 286).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صل قائماً، فإن لم تستطع فقاعداً، فإن لم تستطع فعلى جنب
"Shalatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu maka dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka dengan berbaring.” (HR. Bukhari).
Ini menunjukkan syariat memberikan keringanan bagi orang yang sakit untuk shalat sesuai dengan kemampuannya dan shalat dibebankan selama masih berakal dan sadar.
Dan penggunaan alat keteter termasuk kondisi darurat yang sulit untuk di lepas, sebab akan membahayakan dan menyakitkan orang yang sakit, maka dalam kondisi ini, tidak masalah shalat dengan keadaan kateter tetap terpasang walaupun air seninya keluar sementara shalat dalam keadaan ia tidak merasakan.
Dan jika telah adzan dzhuhur maka ia berwudhu jika mampu, dan bertayammum jika tidak mampu. kemudian shalat walaupun keluar tetesan air seninya dan ini tidak membahayakan. Disamping itu boleh baginya menjamak dzhuhur dengan ashar, magrib dan isya karena sakit yang dialami.
🖍 Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan:
وكذلك يجوز الجمع للمستحاضة ولمن به سلس البول ومن في معناهما لما روينا من الحديث
“Demikian pula dibolehkan bagi wanita mustahadhah, atau orang yang punya penyakit beser (yang kadang keluar air seninya setelah wudhu ) dan yang semakna dengannya (seperti orang yang dipasang kateter, tambahan pent') untuk melakukan jamak antara dua shalat, berdasarkan hadits yang kami bawakan.
📚 Al Mughni 2/120
👉🏻Hadits yang dimaksudkan Ibnu Qudamah adalah hadits dari Hamnah binti Jahsy radhiyallahu ‘anha, beliau pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hukum shalat dan puasa, sementara dia terus keluar darah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فإن قويت على أن تؤخري الظهر وتعجلي العصر ثم تغتسلين حين تطهرين وتصلين الظهر والعصر جمعاً، ثم تؤخرين المغرب وتعجلين العشاء ثم تغتسلين وتجمعين بين الصلاتين فافعلي…
jika kamu mampu untuk mengakhirkan shalat zhuhur dan mensegerakan shalat ashar maka kamu mandi lalu melaksanakan shalat zhuhur dan ashar dengan menggabungnya, kemudian kamu akhirkan shalat Maghrib dan mensegerakan shalat Isya' lalu kamu mandi dan melaksanakan dua shalat (Maghrib dan Isya') dengan menggabungnya maka lakukanlah. (HR Abu dawud dan An-Nasai).
👉🏻 Dan soal juga kami ajukan pada ulama Yaman
[29/2 12:09 PM] ابو حنان: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
احسن الله اليك يا شيخنا
ماحكم الصلاة مع تركيب وبقاء القسطرة ولا يستطيع نزعها وقت الصلاة ويتضرر بفعل ذلك ويتألم به علما احيانا فى اثناء الصلاة نزول البول وهو لا يشعر به?
✉️ Assalamu alaikum warahmatullaahi wabaraktuh Ahsanallaahu ilaika ya syaikhana :
Apa hukum shalat dengan memasang alat kateter dan tetap adanya alat itu dan sulit untuk melepaskannya pada waktu shalat dan memberikan bahaya dengan melepaskannya dan rasa sakit, dan kadang pada pertengahan shalat air seni keluar dan ia dalam keadaan tidak merasakannya?
🖍 Jawaban guru kami fadhilatus-Syaikh Abdul Hamid Al Hajuri hafidzahullaah :
[29/2 6:47 PM] الشيخ عبد الحميد الحجوري حفظه الله: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته يجوز ولا يضره
wa alaikum salam warahmatullaahi wabarakatuh :
Boleh shalat dalam keadaan seperti itu dan itu tidak membahayakannya (shalatnya).
✍ Diterjemahkan oleh:
Abu Hanan As-Suhaily Utsman As Sandakany
9 Rajab 1441-3 Maret 2020
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
https://t.me/Nashihatulinnisa/4802
*simak dan sebarkan chanel telegram @ilmui* (https://t.me/ilmui)