HUKUM UCAPAN ALMARHUM

📖 ILMUI 📚:
📚HUKUM UCAPAN "Almagfur (yang telah pasti diampuni)" ATAU "Almarhum (yang telah pasti dirohmati)" UNTUK ORANG YANG TELAH DIWAFATKAN📚

حكم عبارات (المغفور له) أو (المرحوم) للمتوفى

Asysyaikh Ibnu Baz rohimahulloh ditanya:

س: ما هي العبارات التي تطلق في حق الأموات؟ فنحن نسمع عن فلان (المغفور له) أو (المرحوم)، فهل هذه العبارات صحيحة؟ وما التوجيه فـي ذلك؟

Pertanyaan: Apa ungkapan yang boleh digunakan untuk orang yang sudah meninggal? Kita sering mendengar tentang seseorang yang disebut "Almagfur" atau "Almarhum." Apakah ungkapan-ungkapan ini benar? Apa tuntunannya dalam masalah ini?

ج: المشروع في هذا أن يقال: (غفر الله له) أو (رحمه الله) ونحو ذلك إذا كان مسلما، ولا يجوز أن يقال (المغفور له) أو (المرحوم)؛ لأنه لا تجوز الشهادة لمعين بجنة أو نار أو نحو ذلك، إلا لمن شهد الله له بذلك في كتابه الكريم أو شهد له رسوله عليه الصلاة والسلام، وهذا هو الذي ذكره أهل العلم من أهل السنة، فمن شهد الله له في كتابه العزيز بالنار كأبي لهب وزوجته، وهكذا من شهد له الرسول ﷺ بالجنة كأبي بكر الصديق وعمر بن الخطاب وعثمان وعلي وبقية العشرة ، وغيرهم ممن شهد له الرسول عليه الصلاة والسلام بالجنة كعبدالله بن سلام وعكاشة بن محصن رضي الله عنهما أو بالنار كعمه أبي طالب وعمرو بن لحي الخزاعي وغيرهما ممن شهد له الرسول ﷺ بالنار، نعوذ بالله من ذلك، نشهد له بذلك.
أما من لم يشهد له الله سبحانه ولا رسوله بجنة ولا نار، فإنا لا نشهد له بذلك على التعيين، وهكذا لا نشهد لأحد معين بمغفرة أو رحمة إلا بنص من كتاب الله وسنة رسوله ﷺ، ولكن أهل السنة يرجون للمحسن ويخافون على المسيء، ويشهدون لأهل الإيمان عموما بالجنة وللكفار عموما بالنار، كما أوضح ذلك سبحانه في كتابه المبين قال تعالى: وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا الآية [التوبة:72] من سورة التوبة، وقال تعالى فيها أيضا وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ الآية [التوبة:68] وذهب بعض أهل العلم إلى جواز الشهادة بالجنة أو النار لمن شهد له عدلان أو أكثر بالخير أو الشر لأحاديث صحيحة وردت في ذلك.

(مجموع فتاوى ومقالات الشيخ ابن باز 5 /355)

Jawaban: Yang dianjurkan dalam hal ini adalah mengatakan, "goffarallohu lahu (semoga Alloh memberikan ampunan kepadanya)" atau "rohimahullohu (semoga Alloh merahmatinya)" dan sejenisnya, jika orang tersebut adalah seorang Muslim. Tidak boleh mengatakan "Almagfur" atau "Almarhum" karena tidak dibolehkan memberikan kesaksian tentang seseorang (secara individu) masuk surga atau neraka atau yang semisalnya, kecuali bagi mereka yang Alloh telah memberikan kesaksian dalam Kitab-Nya (Alqur'an) yang mulia atau kesaksian Rosul-Nya alaihissholatu wassalam (di haditsnya yang shohih).

Ini adalah prinsip yang telah dijelaskan oleh ulama dari Ahlussunnah. Maka siapa yang dipersaksikan oleh Alloh di KitabNya yang mulia dengan neraka, seperti Abu Lahab dan istrinya, demikian pula siapa yang dipersaksikan oleh Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam masuk surga seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khottob, Utsman, Ali, dan sepuluh orang yang dijamin surga oleh Rasulullah ﷺ, serta orang lainnya yang Rosul memberikan kesaksian masuk surga seperti Abdulloh bin Sallam dan Ukkasyah bin Mihson, rodhiyallohu anhuma, atau dipersaksikan masuk neraka seperti paman beliau, Abu Tholib, dan Amr bin Luhay Al-Khuza'i, dan lainnya yang Rasulullah ﷺ memberikan kesaksian dia masuk neraka, kita berlindung kepada Alloh dari hal tersebut, maka kita memberikan kesaksian sesuai dengan dalil tersebut.

Adapun bagi mereka yang Alloh dan Rosul-Nya tidak memberikan kesaksian baginya masuk surga atau neraka, maka kita tidak memberikan kesaksian tentang hal itu dengan pasti secara rinci (individu). Demikian juga kami tidak memberikan kesaksian tentang pengampunan atau rahmat kepada seseorang secara individu, kecuali dengan nash dari Kitabulloh dan Sunnah Rosul-Nya ﷺ. Namun, Ahlussunnah berharap kebaikan bagi orang-orang yang berbuat baik dan khawatir atas orang-orang yang berbuat jahat.

Mereka memberikan kesaksian secara umum masuk surga bagi orang-orang beriman dan masuk neraka bagi orang-orang kafir, sesuai dengan yang dinyatakan oleh Alloh dalam Kitab-Nya yang terang, Alloh berkata: "Alloh telah menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya" (QS. At-Taubah: 72), dan juga Alloh mengatakan: "Allah telah menjanjikan neraka Jahannam bagi orang-orang munafik, laki-laki dan perempuan, dan orang yang kafir, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan untuk mereka." hingga akhir ayat. (QS. At-Taubah: 68). Sebahagian ulama berpendapat bolehnya memberikan kesaksian tentang surga atau neraka bagi orang yang telah diberi kesaksian oleh dua atau lebih saksi yang adil tentang kebaikan atau kejahatan, berdasarkan hadis-hadis yang shohih yang berkaitan dengan hal ini.

📖 Majmu' Fatawaa wa Maqolaat Asy-Syaikh Ibnu Baz, Jilid 5, halaman 355.

📝 Penerjemah: Abu Ibrohim Saiid AlMakassary
Telegram:
@ilmui: https://t.me/ilmui

Comments